Langsung ke konten utama

Macam - Macam Gangguan Haid

A.    Pengertian Gangguan Haid
Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium
Fisiologi haid normal:
·         Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
·         Estrogen dihasilkan oleh follikel dan korpus luteum
·         Peningkatan Estrogen pada midsiklus → lonjakan LH → ovulasi
·         Peningkatan dihasilkan hanya oleh korpus luteum
·         Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi
·         Umur korpus luteum ±10-14 hr
·         Fase luteal atau fase sekresi ±14 hr (hampir selalu tetap)
·         Fase folikulogenesis atau Fase proliferasi variasi antara 7-21hr

Gangguan haid terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Gangguan ritme. Gangguan ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu: gangguan yang sering terjadi (polimenorea), jarang terjadi (oligomenorea), terjadinya tidak teratur dan tidak terjadi haid sama sekali (amenorea).
2. Gangguan pendarahan. Gangguan ini terbagi menjadi beberapa macam juga, yaitu: sedikit pendarahan (hipomenorea), banyak pendarahan (hiperme¬norea), pendarahan yang terlalu lama (menoragia) dan pendarahan bercak (spotting). Timbulnya gangguan pendarahan menunjukkan adanya gangguan organik (anatomis) atau gangguan endokronologik (hormonal).

B.     KLASIFIKASI  GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1.    Kelainan dalam banyaknya darah (Normalnya darah haid 80ml):

A. Hipermenorea atau menoragia

Definisi
    Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari.

Gejala
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
·         Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
·         Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
·         haid berlangsung lebih dari 7 hari
·         Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
·         Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.

Penyebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
a.      Adanya kelainan organik, seperti:
·         infeksi saluran reporduksi
·         kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
·         Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
b.      Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
c.       Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
d.       Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan.

B.  Hipomenorea

Definisi
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari 80ml. Penyebab Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal

Penyebab
o   Kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi.
o   penyakit menahun maupun gangguan Hormonal           
o   Gangguan endokrin.
o   Kekurangan esterogen maupun progesteron

2.    Kelainan Panjang Siklus (Normalnya = 21-35hr):

A. Polimenorea
Definisi
Polimenorea adalah siklus haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari) . Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.

Penyebab
adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering.
Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada :
1.  3-5 tahun pertama setelah haid pertama
2.  Beberapa tahun menjelang menopause
3.  Gangguan indung telur
4.  Stress dan depresi
5.  Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
6.  Penurunan berat badan berlebihan
7.  Obesitas
8.  Olahraga berlebihan, misal atlit
9.  Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll

Penanganan :
©      Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
©      Pada insufisiensi korpus luteum diberikan progesteron pada hr 16-25
©      Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen pada hari 3-8



B.  Oligomenorea

Definisi
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause.
Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika oligomenorea berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.
  
Penyebab
Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Dapat juga terjadi pada :

  Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
  Stres dan depresi
  Sakit kronik
  Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
  Penurunan berat badan berlebihan
  Olahraga berlebihan, misal atlit
  Adanya tumor yang melepaskan estrogen
  Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haid
  Penggunaan obat-obatan tertentu

Penanganan :
¨      Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan teratur
¨      Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan memanjang

C.  Amenorea

Definisi
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.
Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:
     -   Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita usia      16 tahun.
    -    Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea atau jumlah darah haid sedikit), atau 6 siklus sebelumnya mendapatkan siklus haid.

Penyebab
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
      Pubertas terlambat
      Kegagalan dari fungsi indung telur
      tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina
      Gangguan pada susunan saraf pusat
       Hymen imperforate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Keluhan pada kejadian ini biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan operasi
Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi. penyebab lainnya adalah:
Ø  Obat-obatan
Ø  Stres dan depresi
Ø  Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas
Ø  Gangguan hipotalamus dan hipofisis
Ø  Gangguan indung telur
Ø  Penyakit kronik

Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh. Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore:
1. Sakit kepala
2. Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
3. Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
4. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
5. Vagina yang kering
6. Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara 


3.    Perdarahan  di luar haid  :

A.  Metroragia
Definisi
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak.

Penyebab
Perdarahan dari uterus, tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada :
a)      Serviks uteri , seperti polipus servisis uteri
b)      Korpus uteri seperti abortus , mioma uteri , polip endometrium
c)      Tuba fallopi seperti radang tuba , tumor tuba
d)      Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium


4.    Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid  :

A.  Pre menstrual tension (ketegangan pra haid)

Definisi
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Premenstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.

Gejala
Gejala klinik dari pre menstrual tension adalah gangguan emosional,  gelisah, susah tidur, perut kembung, mual muntah, payudara tegang dan sakit terkadang merasa tertekan

Terapi
Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol); mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin;konsultasi dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.

B.  Mastodinia

Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
Penyebab 
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.    

C.  Pre menstruasi syndrome

Definisi
Sindrom pramenstruasi (PMS) atau yg dikenal dengan Pre Menstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus,  selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.

Tanda dan gejala
1.      Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.
2.      Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam
3.       Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.
4.      Mengalami kram perut (dismenorrhoe).
5.      Kepala nyeri.
6.      Pingsan.
7.      Berat badan bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak 
8.      Pinggang terasa pegal

Penanganan
1.      Mengurangi makanan yang bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan dan makanan berbumbu, untuk mengurangi penahanan air berlebih.
2.      Kurangi makanan yang berupa tepung, gula, kafein, dan coklat.
3.      Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi, seminggu sebelum menstruasi.
4.      Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
5.      Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.

Faktor penyebab PMS :
1. Sekresi abnirnal yang abnormal.
2. Kelebihan atau definisi progesterone.
3. Kelebihan atau definisi kolesterol, androgen dan prolaktin.
4. Kelebihan hormon anti dieresis.
5. Kelebihan atau definisi prostaglandin.

D.  Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)

Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti olehperdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pecah. Mittelschmerz mudah dikenali karena memiliki ciri yang khas, yaitu nyeri/rasa tidak nyaman yang dirasakan hanya pada satu sisi perut bagian bawah. Sesuai dengan ovulasi yang terjadi bisa di sisi kiri atau kanan secara acak tidak beraturan. Kadang di satu sisi saja selama beberapa bulan, kadang bergantian dll.
     Nyeri biasanya terasa selama beberapa menit sampai beberapa jam, bahkan bisa sampai 1 atau 2 hari. Nyeri bisa dirasakan seperti di sayat atau nyeri tumpul seperti kram. Jarang nyerinya sampai berat/kuat.
     Mittelschmerz terjadi saat ovulasi, dimana folikel (sel telur) matang, keluar/pecah dari indung telur. Penyebab pastinya rasa nyeri ini masih belum diketahui. Berikut hal yang mungkin menyebabkan timbulnya nyeri:
* Sesaat sebelum sel telur dilepaskan, folikel yang membesar menekan permukaan indung telur sehingga menyebabkan nyeri.
* Darah dan cairan yang timbul akibat pecah/keluarnya sel telur mengiritasi lapisan dalam perut (peritoneum), sehingga menimbulkan nyeri.

Apakah penyebabnya?
      Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan penyebab rasa nyeri tersebut. Jika dihubungkan dengan proses ovulasi, perkembangan folikel dalam ovarium mungkin dapat menyebabkan peregangan pada permukaan ovarium sehingga menimbulkan rasa nyeri. Saat terjadinya ovulasi, cairan dan darah dari rupturnya folikel yang telah matang dapat menyebabkan iritasi pada peritonium. Mittelschmerz dapat dirasakan pada satu sisi pada tiap bulan, dan dapat berganti sisi yang lain pada bulan berikutnya, maupun hanya satu sisi pada bulan tertentu.
     Nyeri yang dirasakan tidak berat. Dalam kenyataannya nyeri ini tidak selalu menimbulkan kerugian, salah satu keuntungan bagi eanita adalah saat merencanakan, meencoba maupun mencegah kehamilan. Adanya nyeri ini dapat digunakan sbagai pertanda terjadinya ovulasi

Tanda dan gejala:
1. Terjadi pada satu sisi (satu sisi ovarium)
2. Berulang atau pernah ada riwayat sebelumnya
3. Biasanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam, dapat juga terjadi selama 24-28 jam
4. Biasanya tejam, cramping, distinctive pain
5. Severe (jarang) dapat berpindah ke sisi yang satunya pada bulan berikutnya atau dari satu periode ke periode yang lain

Pemerikasaan yang dapat dilakukan?
Biasanya pemeriksan panggul dalam tdak menunjukkan kelainan. Prosedur diagnosis yang lain seperti USG juga dapat dilakukan dan dapat menujukkan penyebab nyeri jika nyeri saat ovulasi semakin panjang.
Terapi?
Tidak ada terapi khusus,kecuali sangat dibutuhkan misalnya dalam keadaan yang sangat nyeri dapat digunakan analgesik (anti nyeri). Hubungi atau periksa ke dokter apabila terjadi perubahanseperti lebih lama dari biasanya atau disertai dengan pendarahan pervaginam.
 
E. Dismenorea

Definisi
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.

Penyebab :
a.       Dismenore primer
Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi dismenore primer, tapi meskipun demikian patofisiologisnya belum jelas.Etiologi dismenore primer di antaranya yaitu:
1. Faktor psikologis
Biasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga dengan sedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasa kesakitan. Seringkali segera setelah perkawinan dismenorea hilang, dan jarang sekali dismenorea menetap setelah melahirkan. Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinan dan melahirkan) membawa perubahan fisiologis pada genitalia maupun perubahan psikis.
2. Faktor endokrin
Pada umumnya nyeri haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tidak bagus. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.  
3. Alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan hubungan asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren, asma bronchial, namun bagaimana pun belum dapat dibuktikan mekanismenya.
4. Faktor neurologis
Uterus dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom yang terdiri dari syaraf simpatis dan parasimpatis. Jeffcoate mengemukakan bahwa dismenorea ditimbulkan oleh ketidakseimbangan pengendalian sistem syaraf otonom terhadap miometrium. Pada keadaan ini terjadi perangsangan yang berlebihan oleh syaraf simpatis sehingga serabut-serabut sirkuler pada istmus dan ostium uteri internum menjadi hipertonik.
5. Prostaglandin
     Penelitian pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa prostaglandin memegang peranan penting dalam terjadinya dismenorea. Prostaglandin yang berperan disini yaitu prostaglandin E2 (PGE2) dan F2α (PGF2α). Pelepasan prostaglandin diinduksi oleh adanya lisis endometrium dan rusaknya membran sel akibat pelepasan lisosim.
     Prostaglandin menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut syaraf terminal rangsang nyeri. Kombinasi antara peningkatan kadar prostaglandin dan peningkatan kepekaan miometrium menimbulkan tekanan intrauterus hingga 400 mmHg dan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Selanjutnya, kontraksi miometrium yang disebabkan oleh prostaglandin akan mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika prostaglandin dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah, maka selain dismenorea timbul pula diare, mual, dan muntah.

b.      Dismenore sekunder
·         Faktor konstitusi seperti : anemia.
·         Faktor seperti obstruksi kanalis servikalis
·         Anomali uterus congenital
·         Leiomioma submukosa.
·         Endometriosis dan adenomiosis

MANIFESTASI KLINIK
a.       Dismenorea Primer
Rasa nyeri di perut bagian bawah, menjalar ke daerah pinggang dan paha. Kadang-kadang disertai mual, muntah, diare, sakit kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum haid dan berangsur hilang setelah darah haid keluar
b.      Dismenorea Sekunder
·         Cenderung timbul setelah siklus 2 tahun teratur
·         Nyeri sering timbul terus menerus dan tumpul
·         Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaaan dengan keluarnya darah

 KOMPLIKASI
·         Syok
·         Penurunan kesadaran

PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi medis untuk klien dismenore di antaranya:
·         Pemberian obat analgetik.
·         Terapi hormonal
·         Terapi dengan obat nonsteriod antiprostagladin.
·         Dilatasi kanalis serviksalis
Dapat memberikan keringan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien dengan dismenore adalah:
a. Tes laboratorium
·         Pemeriksaan darah lengkap : normal.
·         Urinalisis : normal
b. Tes diagnostic tambahan
Laparaskopi : penyikapan atas adanya endomeriosi atau kelainan pelvis yang lain.

Penatalaksanaan dan pengobatan :
1.  Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
2. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut atau pinggang bagian belakang).
3. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
4. Minum minuman hangat terutama yang mengandung kalsium tinggi.
5.  Menggosok-gosok perut/pinggang yang sakit dengan sesuatu yang hangat.
6.  Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi (kaki menekuk ke arah dada).
7.  Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi 500mg jika dibutuhkan dan tidak ada riwayat maag kronis, terutama seminggu sebelum menstruasi.
8.  Makan makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
9.  Mengurangi Konsumsi kopi

F. Pseudominore

Definisi
Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput darah.
Penyebab:
1. Kongenital yaitu suatu keadaan dimana selaout dara tidak brubang.
2. Acquisita, yaitu suatu keadaan dimana terjadi perlekatan saluran leher rahim atau vagina akibat adanya radang, gonorrhea, diptheri.

Tanda dan gejala:
1. Nyeri lebih dari 5 hari tanpa pendarahan
2. Pada pemeriksaan terlihat sel darah menonjol berwarna kebiru-biruan karena adanya darah yang derkumpul dibelakang.

Komplikasi pseudominore:
1. Hematokolpos, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam vagina.
2. Hematometra, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam rahim.
3. Hematosalping, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam tubuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Farmakologi : Pengenalan tentang Obat

       Farmakologi berasal dari kata Pharmacon yang berarti obat  dan Logos  yang berarti ilmu . Farmakologi berarti ilmu yang mempelajari tentang obat secara kimia, fisika/fisiologi. Obat sendiri yaitu zat kimia yang mempengaruhi organ biologis. Berikut beberapa penggolongan obat : 1. Berdasarkan Keamanan      a. Obat Bebas         Obat bebas adalah obat yang relatif paling aman dan dapat di peroleh tanpa menggunakan resep dari dokter. Obat bebas memiliki lambang lingkaran dengan warna Hijau . Contoh obat bebas yaitu :           b. Obat Bebas Terbatas          Obat bebas terbatas adalah obat yang juga relatif aman selama pemakaiannya mengikuti aturan yang ada. Obat bebas terbatas memiliki lambang lingkaran dengan warna Biru . Contoh dari obat bebas terbatas adalah :     c. Obat Keras         Obat keras adalah obat yang berbahaya jika tidak mengikuti aturan pemakaian dan dapat di dapatkan dengan adanya resep dari dokter. Obat keras memiliki lambang lingkaran

Cara Pemasangan Ring pada Jantung

Pemasangan Ring pada Jantung Proses ini terjadi  karena ada penyumbatan di daerah jantung,bisa ditangani dengan menggunakan balon atau pemasangan ring permanen. Alat yang dibutuhkan : ·          IV LINE ·          HEART MONITOR ·          ORAL OR IV SEDATIVE Pertama alat ini dimasukkan melewati femur kemudian dicari penyumbatannya/penyempitannya ,jika sudah ditemukan langsung pasang dengan cara menggelembungkan balon bertujuan untuk melebarkan penyumbatan ,lakukan pengembangan dan pengempisan balon berulang kali di lokasi penyumbatan hingga benar-benar melebar,kemudian dapat menyempit kembali. Bisa juga dengan memasang ring di daerah penyempitan ,balon dilapisi ring kemudian di masukkan pada lokasi penyempitan ,kemudian balon di kempeskan dan ring di tinggalkan di dalam lokasi penyempitan jantung,lalu alat di keluarkan . Perawatan post op (setelah operasi) : 1.        Berbaring selam 2.        beberapa jam 3.        Cek pendarahan di dada 4.        Rawat in

Ciri-ciri Diabetes melitus

DIABETES MELITUS Diabetes melitus adalah keadaan kadar gula dalam darah tinggi   (hiperglikemi) Penyebab : 1)       IDDM (insulin dependent diabetes melitus)    Tergantung dengan insulin ,karena pankreasnya sudah rusak 2)       NIDDM ( Non insulin   dependent diabetes melitus )     Tidak bergantung pada insulin Tanda dan gejala : 1.       Polifagi 2.       Polidipsi 3.       Poliuri 4.       Kesemutan 5.       Lemas Pencegahan : 1.       Kurangi makan makanan yang mengandung gula berlebihan 2.       Olahraga yang teratur 3.       Istirahat yang cukup 4.       Banyak makan sayur dan buah buahan Penatalaksanaan : 1.       Perencanaan makanan ·          Jumlah kandungan kolestrol ≤ 300 mg/hari ·          Jumlah kandungan serat ± 25 mg/hari 2.       Konsumsi garam dibatasi ,bila terjadi hipertensi 3.       Pemanis digunakan secukupnya 4.       Diberi obat hiperglikemi dan hipoglikemi 5.